Djan Faridz: Saya Difitnah karena Dukung Ahok
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PPP Djan Faridz berharap kampanye putaran kedua Pilgub DKI Jakarta diwarnai adu program kerja jika kelak terpilih dalam pencoblosan 19 April mendatang. Bukan malah menyebar fitnah yang memecah belah persatuan umat.
"Warga Jakarta sangat rasional dalam memilih gubernur. Mereka membutuhkan gubernur yang solutif, bukan saling menjelek-jelekan," kata Djan kepada wartawan di Jakarta, kemarin (10/3).
Djan sangat menyayangkan maraknya fitnah dan berita hoax yang muncul semasa kampanye ini. Bahkan, Djan mengaku mendapatkan fitnah yang menyerang pribadinya karena mendukung paslon incumbent Ahok-Djarot.
"Saya membenarkan bahwa istri saya itu kakak ipar Ahok. Tapi apa salahnya, dia muslim dan mengamalkan syariah islam. Tapi ada akun twitter yang menyebutkan bahwa PPP dirasuki cina serakah. Itu yang saya tolak," kata Djan.
Karena itulah, Djan berencana melaporkan akun penyebar fitnah itu ke kepolisian. Hal ini untuk memberikan efek jera bahwa penyebar fitnah itu bisa dihukum karena mencemarkan nama baik.
"Biar nanti kepolisian yang mencari pemilik akun itu. Sejauh ini polisi selalu berhasil menangkap akun-akun yang tidak bertanggungjawab," tegasnya.
Djan menjelaskan, dukungannya kepada Ahok-Djarot bukan dilatari persaudaraan. Tetapi karena melihat sejumlah prestasi dan perubahan wajah Ibukota menjadi lebih baik empat tahun belakangan ini.
Terlebih, pasangan nomor dua ini sudah melakukan kontrak politik dengan partai islam tertua yang berlambang kabah ini. "Ahok-Djarot sudah kontrak politik dengan PPP pada Oktober 2016," kata Djan.