Doa & Harapan Hasto Jelang Pergantian Tahun di Puncak Gunung

Rabu, 02 Januari 2019 – 05:55 WIB

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bersama rombongan saat mendaki Gunung Sanghyang di Tabanan, Bali jelang pergantian tahun. Foto: Fathan Sinaga/JPNN

jpnn.com, TABANAN - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memanfaatkan hari terakhir jelang pergantian tahun dengan mendaki Gunung Sanghyang di Bali. Anak buah Megawati Soekarnoputri di PDIP itu memilih menjauh dari keramaian untuk berdoa dan menyampaikan harapannya dalam menyambut 2019.

"Maka saya mohon izin juga kepada Ibu Megawati Soekarnoputri bahwa tahun baru kami rayakan sederhana di tempat ini," kata Hasto di Gunung Sanghyang, Senin (31/12).

Hasto menambahkan, kegiatan naik gunung itu untuk refleksi akhir tahun. Harapannya, ada pembaruan dalam dinamika politik di Indonesia yang mengedepankan dialog, kontestasi gagasan serta program sehingga membawa kemajuan.

"Kami berharap di tahun politik, kami memperkukuh semangat persatuan itu. Apa pun itu, pemilu adalah alat, cara untuk memilih pemimpin yang terbaik," kata dia.

Pria kelahiran Yogyakarta ini juga mendoakan duet Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin bisa memenangi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Selain itu, Hasto juga mendoakan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri agar senantiasa sehat sehingga bisa menjalankan tugas-tugasnya sebagai tokoh bangsa.

"Tadi malam kami doa secara khusus untuk bangsa dan negara merayakan tahun baru dengan cara sederhana dengan suasana batin yang jernih. Dedikasi bagi bangsa dan negara. Kami semua meminta keselematan dari Tuhan Yang Maha Kuasa agar kita diberikan kedamaian, kerukunan, semangat persatuan, dan pemilu dapat diselenggarakan dengan baik," kata Hasto.

Doa ini dilakukan bersama tokoh adat Bali Ratu Bhagawan dan masyarakat setempat di puncak Gunung Sanghyang, Bali. Turut mendampingi Hasto adalah sejumlah calon anggota legislatif (caleg) DPR dari PDIP antara lain Ramond Dony Adam (daerah pemilihan Aceh I), Indah Nataprawira (caleg Jawabarat V) dan Mohammad Monib (Jawa Timur XI).

Setelah doa selesai, rintik hujan turun dari langit. Ratu Bhagawan menyebut hujan itu sebagai tanda dari Yang Maha Kuasa telah mendengar doa dan akan mengabulkannya.