Doa Mathur
Oleh: Dahlan Iskanjpnn.com - MENJELANG Pemilu ini doa setelah salatnya sama: Ya Allah, lemahkan semangat saya untuk menjadi caleg manakala selama menjadi anggota DPRD ini tidak bermanfaat untuk orang banyak.
Yang mengucapkan itu Anda sudah tahu: Mathur Husyairi. Ia orang Madura dari Bangkalan. Yang pernah ditembak dari jarak dekat karena anti-korupsinya.
Mathur pemberani. Pun di Bangkalan, ketika bupati di sana sangat berkuasa, dalam pengertian yang sebenarnya: KH Fuad Amin.
Ada dua orang muda yang sangat berani mengkritik bupati saat itu. Satunya lagi adalah wartawan kami: Risang Bima Wijaya. Benar-benar tidak takut apa pun, padahal ancaman fisik sangat nyata. Kini Risang jadi pengacara di Bangkalan.
"Kami sering dinilai gegabah. Kurang memperhitungkan risiko. Memang kami tidak menghitung risiko. Ini Bangkalan. Kalau pakai berhitung bisa tidak berani berbuat," ujar Risang.
Keduanya masih bekerja sama dalam keberanian. "Setelah berhenti sebagai wartawan, saya jadi pengacara bergaya LSM. Ia jadi anggota dewan juga dengan gaya LSM," ujar Risang.
Mathur kini menunggu dipanggil KPK. Ia begitu ingin memberikan kesaksian apa yang terjadi dengan dana pokir (pokok pokiran) di DPRD Jatim. Yang membuat tokoh Golkar Jatim ditangkap KPK: Sahat Tua Simanjuntak.