Dodong Kodir, 15 Tahun Menekuni dan Menciptakan Alat-Alat Musik dari Limbah
Bikin Kolaborasi di Yunani, Juga Konser Tunggal di BelgiaRabu, 18 Mei 2011 – 08:08 WIB
Setelah seruling jumbo tersebut jadi, ternyata suara yang dihasilkan memang berbeda. Ketika seruling itu dipamerkan Dodong di sejumlah latihan, seorang seniman Bandung bernama Harry Dim tertarik. Lantas, diajaklah Dodong ke Belgia untuk mengikuti Festival Instalasi Kontainer Sedunia.
Festival tersebut merupakan festival seni yang mengeksplorasi musik dari sebuah kontainer. "Alhamdulillah, seruling saya itu dipakai untuk kolaborasi," ungkapnya.
Seruling jumbo milik Dodong tersebut belum diberi nama. Seruling itu baru dinamai ketika ada orang Jepang yang tertarik pada alat buatan Dodong. "Saya asal saja kasih nama sulangsong atau suling asal songsong," ujarnya lantas terkekeh.