Dokter Internship Digaji Sangat Murah
Poin kedua, setiap dokter harus menjalani tes kesehatan. Ketika dokter internship mengidap penyakit tertentu, Kemenkes jangan menempatkan di wilayah yang bisa memicu penyakitnya tambah parah.
Poin ketiga, pemberian insentif yang layak sesuai kebutuhan hidupnya. Selama ini dokter internship digaji dengan sangat murah, sementara tanggung jawabnya sangat besar. Bahkan di sebagian besar daerah, dokter internship sudah dijadikan dokter jaga juga. Semestinya, mereka ini harus mendapatkan tambahan insentif dari Pemda yang sudah mempekerjakan dokter internship. Dan bukan menjadikan dokter internship sebagai tenaga profesi murah.
Dokter internship semestinya digaji Rp 4 juta hingga Rp 5 juta per bulan. Bukan seperti sekarang yang hanya Rp 2,7 jutaan. Ini angka dua jutaan sudah lumayan dibanding tahun 2010 sampai 2013 yang hanya Rp 1,5 juta.
Poin keempat, dokter internship harus mendapatkan asuransi profesi/kesehatan/kecelakaan/kematian. Selama setahun menjadi dokter magang, pemerintah wajib membayarkan asuransinya. Ini untuk mencegah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti tuntutan malpraktik, sakit, kecelakaan hingga meninggal.
Namun usulan ini hanya jadi wacana saja bagi pemerintah. Sebab, pemerintah dan DPR tidak memperjuangkan nasib dokter internship. Harusnya kita menyadari betapa sangat pentingnya kehadiran dokter di perdesaan. Seorang dokter bisa menjadi tenaga pendidik di desa yang tidak ada gurunya. Tetapi seorang guru tidak bisa menjadi tenaga kesehatan di desa yang tidak ada dokternya.
Apakah kasus dr Andra bisa memberikan trauma bagi dokter internship?
Kalau perlakuan pemerintah tetap sama dan tidak melakukan perubahan dalam program internship, bisa saja para dokter ini enggan menjalankan profesi dokternya lagi. Sebab, nyawanya terancam baik oleh situasi politik di daerah, penyakit, dan lain-lain. Bila sudah begitu yang rugi pemerintah juga, karena sudah memberikan pendidikan bagi dokter untuk meningkatkan kompetensinya.
Itu sebabnya IDI mendorong Kemenkes untuk melaksanakan empat poin yang sudah kami usulkan. Dengan begitu semangat pengabdian dokter di perdesaan tidak akan luntur.***