Doktor Teguh

"Kesimpulan saya bahan pelapisnya tetaplah harus logam," katanya. Anda pun tahu, logam punya sifat mengalirkan panas.

Teguh akhirnya cari logam yang kuat. Ketemu: nikel. Dicampur dengan banyak bahan lainnya.

Maka tabung boiler CFB harus dilapisi nikel. "Sudah kami coba di 4 PLTU. Semuanya berhasil," ujar Teguh. "Sudah dua tahun tidak rusak," tambahnya.

Empat PLTU tadi adalah Jiranjang Lombok, Tarahan Lampung, Amurang Sulut, dan Bolak Kupang.

Penelitian itulah yang mengantarkan Teguh jadi doktor hari ini. Promotornya ialah Prof Dr Djarot B Darmadi, Dr Eng Lilis Yuliati, Prof Dr Eng Eko Siswanto dengan penguji Agung Sugeng Widodo PhD, Prof Dr Eng Denny W, dan Prof Dr Eng Prabowo.

Teguh asli Turen, Malang. Di Malang juga tamat SMAN 1. Lalu belajar keras untuk dapat nilai bagus. Tujuannya: agar dapat beasiswa.

Waktu itu ada program percepatan insinyur. Yakni programnya Prof Dr B.J. Habibie. Dia berhasil dapat beasiswa dari Habibie.

Selesai kuliah Teguh tidak langsung dapat pekerjaan. Dia bertahan di Malang. Masuk pesantren di Dinoyo. Bukan belajar agama. Dia jadi satpam. Tiga tahun di situ.