Dolly Jadi Sentra Produk UMKM
jpnn.com - SURABAYA – Pemkot Surabaya mematangkan rencana penataan kawasan eks lokalisasi Dolly-Jarak. Keberhasilan penutupan lokalisasi yang pernah menjadi yang terbesar di Asia Tenggara itu memang mematikan ceruk ekonomi di kawasan tersebut. Pemkot akan mendirikan sentra produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Agus Imam Sonhaji mengungkapkan bahwa evaluasi penataan itu terus berjalan. Pemkot sedang mendata kebutuhan agar perekonomian di kawasan tersebut tumbuh lagi. ”Kami masih menganalisis apa yang masih kurang untuk menjadikan eks lokalisasi itu seperti kawasan lainnya,” ujar dia saat ditemui di Balai Kota Surabaya Kamis (18/9).
Agus menuturkan, salah satu yang paling kentara adalah pembuatan fasilitas umum. Sebab, kawasan padat penduduk tersebut belum memiliki ruang publik yang cukup seperti taman dan tempat olahraga. Itulah yang dalam waktu dekat dibangun. Sebelumnya, pemkot menata pintu masuk kawasan eks lokalisasi tersebut dengan membuat taman kecil dan tulisan Putat Jaya.
Selain fasilitas umum, yang segera disediakan adalah tempat pemasaran produk UMKM. Selama ini pemkot memang membuat aneka pelatihan bagi para warga terdampak penutupan lokalisasi. Pelatihan itu, antara lain, pembuatan kerajinan tangan, makanan, dan minuman.
Namun, perlu lebih detail dalam penataan lokasi-lokasi yang cocok untuk pemasaran produk. ”Termasuk di dalamnya jarak antara lokasi pemasaran satu dan lainnya harus diperhitungkan,” imbuh mantan kepala dinas cipta karya dan tata ruang (DCKTR) itu.
Langkah berikutnya yang akan digulirkan pemkot adalah pembangunan infrastruktur. Itulah yang bakal mengubah wajah eks lokalisasi tersebut menjadi lebih cerah. Bukan hanya jalan, tetapi juga akan ada penambahan penerangan jalan umum (PJU). ”Lampu yang sebelumnya kurang terang akan ditambah lagi,” ujar dia.
Secara terpisah, anggota DPRD Surabaya Herlina Harsono Njoto mengungkapkan bahwa pemkot harus segera merealisasikan rencananya. Sebab, banyak warga yang mengeluh kehilangan pendapatan. ”Ada yang berjualan mi ayam semalam cuma laku empat mangkuk,” ungkapnya.(jun/mas/dos)