Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

DOM dan DOI

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Selasa, 11 Oktober 2022 – 18:17 WIB
DOM dan DOI - JPNN.COM
Dhimam Abror Djuraid. Foto: Ricardo/JPNN.com

Dia diharapkan menjadi wasit yang netral dan tidak ikut menendang bola dalam perhelatan itu.

Dalam beberapa kesempatan Tito Karnavian dianggap terlibat dalam skenario politik. 

Dalam kasus dugaan korupsi yang melibatkan Gubernur Papua Lukas Enembe, Tito Karnavian disebut berusaha menyodorkan anak buahnya untuk mengisi posisi wakil gubernur Papua yang kosong.

Kubu Lukas Enembe mengatakan bahwa Tito Karnavian, bersama Menteri Bahlil Lahadalia, menemui Lukas Enembe untuk menitipkan Komjen Polisi Paulus Waterpauw menjadi wakil gubernur menggantikan Klemen Tinal yang meninggal dunia.

Gubernur Lukas Enembe menolak dengan halus dengan mempersilakan Paulus Waterpauw untuk mengumpulkan dukungan dari partai pengusung. 

Syarat ini tidak bisa dipenuhi dan Paulus Waterpauw gagal menjadi wagub Papua. Insiden ini disebut sebagai pemicu munculnya kriminalisasi terhadap Lukas Enembe.

Kontroversi ini menjadi perdebatan. Tito Karnavian memegang segepok cek kosong yang bisa diisinya dengan ratusan nama siapa saja untuk menjadi penjabat kepala daerah. 

Kasus Papua dan Aceh menjadi indikasi awal adanya permainan politik dalam penunjukan kepala daerah. 

Munculnya orang BIN di pemda mempertunjukkan hubungan antara Tito yang mantan kapolri, dengan Budi Gunawan, Kepala BIN yang juga jenderal polisi berpengaruh.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close