Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Donald Trump Girang Bukan Main, Kemenangan untuk Tembok!

Minggu, 28 Juli 2019 – 12:33 WIB
Donald Trump Girang Bukan Main, Kemenangan untuk Tembok! - JPNN.COM
Presiden AS Donald Trump menyampaikan pidato State of the Union di depan Kongres. Foto: AFP

jpnn.com, WASHINGTON - Presiden AS Donald Trump sepertinya sedang ketiban durian runtuh pekan ini. Saat masa kepresidenannya hampir habis, ayah Ivanka itu berhasil menambah satu poin plus untuk kampanye Pilpres 2020. Yakni, tembok perbatasan.

"Kemenangan untuk tembok!" bunyi cuitan Trump Jumat lalu (26/7). Sang taipan girang bukan main. Sebab, Mahkamah Agung AS memperbolehkan Gedung Putih menggunakan anggaran Pentagon untuk dana tambahan pembangunan tembok perbatasan.

Apa itu putusan final? Jelas tidak. Pihak penggugat yang tergabung dalam The Sierra Club dan Southern Border Communities Coalition masih bisa mengajukan banding. Namun, proses peradilan tersebut tak akan menghalangi penggunaan anggaran pemerintah. Setidaknya itulah yang jadi perintah lembaga hukum tertinggi tersebut.

BACA JUGA: Kongres AS Sepakati Anggaran Tembok Trump

Dalam kesepakatan kelompok hakim agung, kelompok penggugat dinilai tak punya wewenang untuk menghalangi penggunaan dana pemerintah pusat. Mereka menganggap penyerapan dana sebelum tahun fiskal September nanti lebih penting.

"Keinginan para penggugat untuk menikmati alam tidak menghilangkan risiko obat-obatan terlarang masuk lewat perbatasan," ujar Noel Francisco, ketua tim pengacara pemerintah, seperti dilansir New York Times.

Putusan Mahkamah Agung tak bulat. Putusan pekan ini lolos tipis. Lima hakim mendukung pemerintah untuk merealokasi dana USD 2,5 miliar (Rp 34,9 triliun) milik Kementerian Pertahanan. Sedangkan empat hakim lain menolak.

Salah satu yang menolak adalah hakim agung Stephen Breyer. Dia mengungkapkan, pemerintah tak bisa sembarangan melaksanakan proyek pembangunan yang bakal merusak ekosistem. Perlu diketahui, beberapa lokasi yang menjadi tempat pembangunan tembok merupakan wilayah konservasi alam.

Presiden AS Donald Trump akhirnya mendapatkan tembok perbatasan yang diidam-idamkannya sejak pertama duduk di Gedung Putih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News