Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Donald Trump Minta Disumpah dengan Dua Alkitab

Jumat, 20 Januari 2017 – 10:21 WIB
Donald Trump Minta Disumpah dengan Dua Alkitab - JPNN.COM
Donald Trump. Foto: AP

Komite inaugurasi mengungkapkan bahwa jadwal sengaja disingkat agar Trump bisa langsung bekerja. Trump memang pernah menyatakan akan langsung bekerja begitu proses inaugurasi selesai. Dia akan menganulir kebijakan-kebijakan Obama yang dianggapnya tidak sesuai pada hari pertamanya bekerja. Spicer bahkan menyatakan, setidaknya Trump akan menandatangani lima dokumen hari itu.

Namun, saat diwawancarai Times of London pada awal pekan ini, Trump menyatakan tidak akan bekerja hingga hari Senin (23/1). ”Maksud saya, hari pertama saya (sebagai seorang presiden, Red) adalah Senin karena saya tidak ingin tanda tangan (kebijakan) dan mencampur adukkannya dengan banyaknya selebrasi,” ujar Trump kala itu.

Rangkaian acara inaugurasi Trump bisa dibilang sepi. Okupansi hotel-hotel menengah ke bawah tidak sebanyak pada momen inaugurasi presiden-presiden sebelumnya. Salah seorang pejabat di Washington DC bahkan mengungkapkan, izin parkir bus sewaan saat Women’s March pada Sabtu (21/1) jauh lebih banyak daripada saat inaugurasi.

Saat disumpah nanti, Trump ingin menggunakan dua Alkitab. Yang pertama adalah Alkitab miliknya sendiri yang diberi sang ibu saat dia lulus dari Sunday Church Primary School, New York, pada 1955. Sedangkan yang kedua adalah Alkitab yang dipakai untuk pengambilan sumpah Presiden ke-16 AS Abraham Lincoln pada 1861. Itu adalah Alkitab yang sama yang dipakai Barack Obama saat diambil sumpahnya pada periode pertama dan kedua kepemimpinannya.

Sementara itu, meski hari H pelantikannya sudah tinggal hitungan jam, Trump terbilang masih sangat sibuk. Dia masih harus berjuang mengajukan orang-orang untuk mengisi kursi kabinetnya. Trump bakal mengusulkan mantan Gubernur Georgia Sonny Perdue sebagai calon menteri pertanian.

Beberapa nama anggota kabinet lain yang telah diusulkan Trump dipertanyakan Senat. Tiga orang dianggap bermasalah. Salah satunya Wilbur Ross yang diusulkan untuk menjadi kepala departemen perdagangan. Senat mengungkap bahwa Ross pernah mempekerjakan pembantu rumah tangga yang tidak memiliki dokumen lengkap.

Mick Mulvaney yang diusulkan untuk mengisi jabatan kepala kantor manajemen dan bujet ternyata tidak membayar pajak negara dan pajak kerja federal untuk para pembantunya. Jumlah tunggakannya mencapai USD 15 ribu atau setara dengan (Rp 201 juta). Trump tidak bisa berleha-leha. Susunan kabinetnya harus disetujui secepatnya agar bisa segera bekerja memimpin negara. (afp/reuters/cnn/forbes/washingtonpost/bbc/sha/c10/any/jpnn)

Jumat (20/1) pagi waktu Amerika Serikat, atau nanti malam WIB, menjadi hari bersejarah untuk warga Negeri Paman Sam. Mereka resmi memiliki presiden

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News