Dor! Hadeng Tewas di Belakang Kemudi Speedboat
Lebih lanjut, tutur pria yang berbadan gelap ini, saat dirinya bersama Hadeng ditodong dengan senjata, salah satu perampok sempat memerintah mereka untuk terjun ke laut.
Ketika itu Asrul dengan sigap melompat tanpa pikir panjang. “Nahasnya, almarhum (Hadeng) tidak ikut lompat dan sempat ingin kabur dengan cara memegang gas kemudi,” tutur Asrul.
Namun speedboat tidak berjalan kembali, mesin tiba-tiba macet. Saat itu, Asrul yang berada di bawah kolong speedboat melihat Hadeng ditembak oleh seorang perampok.
“Saya tidak tahu kenapa speedboat itu sempat macet. Di situ saya melihat Hadeng berdiri dengan mengatakan kalau mau ambil, udang saya saja, jangan speed saya. Dalam hitungan detik, perampok langsung menembaki Hadeng di bagian belakang badannya,” beber Asrul.
Setelah Hadeng ditembak, lanjut Asrul, perampok langsung memindahkan barang jarahan jenis udang seberat 150 kilogram ke dalam speedboat milik perampok.
Selang beberapa menit, perampok lantas pergi. Asrul kemudian dengan sigap kembali menaiki speedboat milik Hadeng.
“Untungnya HP sama dompet tidak diambil. Saya langsung menelepon istri Hadeng, sambil saya membawa speedboat ke Tarakan,” tuturnya.
Dalam perjalanan pulang ke Tarakan, Hadeng akhirnya meregang nyawa karena banyak kehabisan darah.