Dor! Spesialis Pecah Kaca Mobil Ambruk Ditembak Polisi
Curiga, dua anggotanya pun mengintai kelompok Asep untuk beraksi. ”Yang turun memecahkan kaca mobil Asep, sedangkan tiga rekannya menunggu di motor. Setelah kaca pecah dan mengambil laptop, kami langsung mengepung mereka. Asep sudah kami peringatkan untuk tidak kabur tapi tetap kabur,” ungkapnya.
Budi juga mengaku jika dua anggotanya itu juga sempat mengejar tiga rekan Asep yang kabur dengan motor saat penangkapan. Namun, ketiganya lolos. Asep lantas dibawa ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan.
”Dua anggota kami juga sudah membidik pelaku lainnya tapi keadaan ramai jadi tidak ditembak,” paparnya lagi.
Sedangkan Asep mengaku beraksi lantaran butuh uang. Apalagi, hasil bekerja sebagai sopir angkot tidak mencukupi memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Sehingga aksi mencuri barang berharga di dalam kendaraan menjadi pilihan untuk memberi nafkah keluarganya itu.
”Jadi sopir angkot paling besar upah Rp 50 ribu sehari. Untuk biaya sekolah dua anak saja masih kurang. Jadi saya diajak Ipang untuk mencuri barang berharga di dalam mobil. Biar alarm tidak bunyi mecahinnya pakai busi yang dipukul ke kaca mobil,” tuturnya. (cok)