Dorong Hilirisasi Industri, Ekonom UI: Bisa Jadi Nilai Tambah
Peraih gelar doktor dari Nagoya University ini menjelaskan jika pemerintah sukses mengembangkan hilirisasi industri, bukan tidak mungkin Indonesia akan naik kelas menjadi negara maju.
Walau begitu, tidak semua negara sukses menerapkan sistem industri hilirisasi tersebut.
“Kalau itu enggak didorong industri berkelanjutannya atau tahap ketiganya ya kita hanya menjadi eksportir barang setengah jadi lagi. Itu yang seharusnya didorong sebuah kebijakan yang komprehensif dan konsisten serta persisten,” tutur Teguh.
Teguh menambahkan, jika pemerintah telah memiliki roadmap yang jelas terhadap hilirisasi industri tersebut maka bukan tidak mungkin investor asing akan menanamkan modalnya di Indonesia seperti yang pemerintah harapkan selama ini.
“Itu kan akan memberikan sinyal kepada investor akan datang dan invest (investasi). Kalau itu clear, semua orang tahu petanya dan itu bisa dijual dan dikomunikasikan dengan baik oleh investor,” tambahnya.
Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menegaskan komitmen Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan akselerasi hilirisasi sumber daya alam (SDA) Indonesia.
Bahlil mengatakan Jokowi tak ingin SDA Indonesia tidak memberikan nilai tambah dan justru merugikan negara dan masyarakat akibat menjual dalam bentuk mentah atau bahan baku.
Mantan Ketum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIMPI) ini menilai, program hilirisasi berkontribusi baik kepada Produk Domestik Bruto (PDB), serta mendukung kegiatan ekspor-impor.