Dorong Keandalan Energi, Pertamina Perkuat Operasional yang Terintegrasi
Mulyono menambahkan dengan tugas tersebut Direktorat L&I juga akan memastikan keandalan seluruh infrastruktur dan jaringan distribusi yang dimiliki Pertamina Group sehingga bisa berjalan sinergis sesuai dengan target perseroan.
Selain andal, operasional yang terintegrasi juga akan melahirkan efisiensi bagi perusahaan.
Keseimbangan antara layanan masyarakat dan optimasi target keuntungan untuk Pertamina harus terpenuhi dengan cara menekan biaya, sinergi, dan optimasi di semua subholding.
Dari upaya melakukan efisiensi dari integrasi logistik, Pertamina mampu menurunkan inventory cost hampir sebesar 40 persen dari USD 5,2 miliar menjadi USD 3,1 miliar dan volume inventory dari 80 juta barel menjadi 48 juta barel per-semester 1 2021.
Direktorat L&I juga akan terus mendorong percepatan dan sinergi untuk proyek penugasan pemerintah serta Proyek Strategis Nasional (PSN) agar berjalan dengan cepat.
Proyek ini juga dipastikan harus mendukung industri dalam negeri dengan penyerapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Mulyono menyampaikan dengan kebijakan monitoring yang ketat, pada Juli 2021 Pertamina mampu mencapai TKDN dari seluruh proyek tersebut sebesar 57,8 persem atau di atas target yang ditetapkan.
Selain itu, melalui optimasi terintegrasi dari hulu ke hilir dan master program, Pertamina menunjukkan tingkat keakuratan perencanaan rantai pasok logistik yang tinggi mencapai 97,9 persem.