Dorong SMK Hasilkan Lulusan yang Dapat Diserap Pasar Kerja
jpnn.com, JAKARTA - Kemendikbud meneken bantuan untuk revitalisasi 219 SMK, demi meningkatkan kualitas daya saing sumber daya manusia.
Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy bantuan yang diberikan kepada SMK tersebut merupakan hasil analisa kebutuhan dari tiap sekolah yang diajukan melalui Aplikasi Takola.
Dengan begitu diharapkan dari masing-masing sekolah yang mendapatkan bantuan dapat mengoptimalkan layanan pendidikan kejuruan untuk menghasilkan lulusan yang dapat diserap pasar kerja. ”Segera tingkatkan standar layanan isi dan lulusan yang betul,” ujarnya.
Sebelumnya Kemendikbud melakukan rapat koordinasi dengan Kemenko Perekonomian terkait revitalisasi SMK. ”Hasil rakor sepakat titik tolak dari demand side, dari kebutuhan tenaga kerja,” ungkap Muhadjir.
Kini Kemendikbud tengah memetakan kebutuhan dunia kerja yang ada sekarang. Selanjutnya dilakukan pemetaan SMK yang dibutuhkan berapa. Direktur Pembinaan SMK Kemendikbud Bakhrun menjelaskan jika revitalisasi berdasarkan kurikulum atau pembelajaran.
”Dikembangkan teaching factori. Targetnya adalah keberkerjaan,” ujarnya saat ditemui dalam acara yang sama.
Sementara itu Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Hamid Muhamad menjelaskan bantuan tiap sekolah tidak akan sama. Hal itu berdasar pada assessment yang dilakukan Kemendikbud. ”80 persen lulusan terserap dalam dunia kerja atau berwiraswasta,” tuturnya.
Sejauh ini yang masih menjadi pekerjaan rumah adalah kurangnya tenaga pendidik produktif di lingkungan SMK. Untuk itu Kemendikbud sudah membuka program keahlian ganda agar para guru belajar mata pelajaran lain.