Dorrr! Peluru Tembus ke Dada
jpnn.com - JAKARTA - Petugas Resmob Polda Metro Jaya menembak Doni bin Kriah (29). Pentolan komplotan pelaku pencurian motor yang tak segan menembak korbannya itu tewas dengan satu peluru bersarang di dada, Jumat dini hari (28/8). Dia didor lantaran berusaha kabur.
Kanit V Resmob Polda Metro Jaya Kompol Handik Zusen mengatakan, penembakan ini terpaksa dilakukan karena saat Doni sedang digiring ke sebuah tempat di kawasan Ciracas Jakarta Selatan untuk memberitahukan lokasi persembunyian rekan-rekannya sesama garong.
Namun ketika di lokasi yang gelap Doni berusaha kabur dengan cara berlari cepat melompati parit meski tangannya sedang diborgol.
Tembakan peringatan tiga kali yang dilepaskan petugas ke udara tak digubrisnya. "Terpaksa ditembak ke daerah mematikan, dari punggung tembus ke dada," ujar Handik di Mapolda Metro Jaya, kemarin (28/8).
Doni sendiri sebelumnya ditangkap pada Kamis malam (27/8) di kamar kosnya di Jalan Kebon Angrek Fatmawati No.1A, Jakarta Selatan. Selain menangkap Doni, di kamar kos itu polisi juga menangkap anak buahnya yang bernama Suni Alamsah bin Melinting (32). "SU (Suni) ini ngakunya baru direkrut sebulan oleh DO," imbuh Handik.
Menurut Handik, keduanya adalah ‘anak didik’ Andreas Sofyan alias Lemos dan Juwandi yang merupakan gembong begal motor asal Lampung yang juga tewas ditembak polisi pada pertengahan April lalu.
"Mereka ini kelompok curanmor asal Lampung, tersangka mengaku sudah setahun terakhir ini mencuri motor yang diparkir pemiliknya di tempat sepi dan selalu beraksi malam hari," terang Handik.
Handik menegaskan, kawanan curanmor ini tergolong sadis setiap beraksi, karena mereka tak segan-segan menembak siapapun yang memergoki aksi mereka.