Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Dosen GPT

Oleh: Dahlan Iskan

Senin, 23 Desember 2024 – 08:28 WIB
Dosen GPT - JPNN.COM
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Saya pun pilih duduk agak jauh. Cari colokan listrik. Baterai HP tinggal 20 persen. Saya belum menulis untuk Disway hari ini.

Baca Juga:

Di penerbangan dari Surabaya ke Jakarta tadi saya sengaja tidak menulis. Pilih asyik baca buku. Toh, masih akan terbang lagi ke Banda Aceh. Hampir tiga jam. Nanti banyak waktu menulis di udara.

Dan lagi, penumpang di sebelah saya punya cerita yang harus saya dengar. Dia orang Aceh. Mau balik ke Aceh. Dia bekerja di kapal pengeboran minyak.

Saat libur ini anak sulungnya, 11 tahun, ingin ikut program Persebaya. Sekalian nonton pertandingan Persebaya vs Borneo.

Saya dengarkan cerita itu. Menulis naskahnya bisa di atas penerbangan Jakarta-Aceh.

Maka di ruang tunggu transit itu saya konsentrasi ke baterai. Lupa kepada si kacamata yang awalnya menarik perhatian itu.

Saat boarding pun tiba. Saya pilih boarding belakangan. Agar lebih banyak setrum yang masuk ke baterai. Ternyata si kacamata juga pilih boarding belakangan. Sampai antrean habis pun dia belum berdiri.

Saya maju duluan. Saat itulah seorang dokter gigi yang saya kenal menyeret tangan saya: "Ini ibu Wamen, juga satu pesawat dengan kita," katanya.

Sudah begitu banyak yang saya tahu tentang Prof Stella Christie. Mulai dari caranya berpikir sampai caranya mengajar. Kian tahu kian simpati.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News