Dosen Universitas Indonesia, Arman Johan, Ciptakan Software Pendeteksi Leukemia
Pemeriksaan Darah Cukup Hitungan MenitSelasa, 25 Agustus 2009 – 06:44 WIB
Lebih lanjut dia menjelaskan, kinerja perangkat lunak itu cukup mudah dengan peralatan yang amat sederhana. Komponennya terdiri atas mikroskop, kamera digital, dan komputer. Cara kerjanya, sampel darah diteliti dengan mikroskop yang dilengkapi kamera digital. Citra darah yang difoto secara otomatis dengan kamera digital itu dihubungkan ke layar komputer. Hasil foto berupa file image lantas diolah menggunakan program Matlab.
Proses pengolahan menggunakan teknik kecerdasan tiruan (artificial intelligence), sebuah teknik pembelajaran untuk membaca hasil darah tersebut. Arman menyebut, ada tiga metode dalam teknik kecerdasan tiruan. Yaitu, fuzzy logic, jaringan saraf tiruan (artificial neural network), dan hidden markov model.
Dia memilih menggunakan metode ketiga. "Hasilnya paling akurat," katanya. Sebuah metode yang mempelajari urutan perpindahan satu gelombang ke gelombang lain. "Dengan metode itu bisa diketahui urutan probabilitas kemunculan urutan gelombang," paparnya sambil menunjuk perangkat lunak komputernya.
Dari hasil pengolahan itu, citra darah diubah menjadi gambar melalui frekuensi gelombang. Gambar tersebut kemudian dibandingkan dengan database yang menyimpan berbagai golongan leukemia. Ada empat jenis leukemia dalam database. Setelah dibandingkan, diketahui apakah darah yang diperiksa itu termasuk jenis leukemia A, B, C, atau D. "Atau, sama sekali tidak menunjukkan penyakit darah itu. Cara kerjanya amat sederhana," ungkap pria yang mengajar sejak 1981 itu. Dalam penelitian itu, Arman menguji sampel darah lima orang yang didapat dari Fakultas Kedokteran UI.