Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com
Larang Pengurus Parpol Jadi Senator

DPD RI Nilai MK Langgar Konstitusi

Kamis, 20 September 2018 – 22:20 WIB
DPD RI Nilai MK Langgar Konstitusi - JPNN.COM
Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono. Foto: Dok. DPD RI

jpnn.com, JAKARTA - Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) menilai Mahkamah Konstitusi telah melanggar konstitusi terkait syarat calon anggota DPD RI, antara lain Pasal 28I UUD 1945.

Pasal 28I ayat (1) menyebutkan: “Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dihadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun.”

“Sehubungan dengan itu, DPD RI prihatin terhadap ketidakpastian hukum yang terjadi akibat pelanggaran konstitusi yang dilakukan oleh Mahkamah Konstitusi,” tegas Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono di Jakarta, Kamis (20/9) malam.

Menurut Nono Sampono, DPD RI menyatakan tidak percaya dengan kesungguhan Mahkamah Konstitusi untuk menjaga tegaknya pelaksanaan konstitusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pasalnya, putusan MK terkait latar belakang calon DPD dianggap telah melanggar Pasal 28I UUD 1945.

“Perintah MK kepada KPU untuk melaksanakan Putusan MK No. 30/ PUU - XVI/ 2018 merupakan Putusan Ultra Petita dan melanggar pasal 28I UUD 1945, yakni tidak boleh ada hukum yang berlaku surut,” tegas Nono Sampono.

Lebih lanjut, Nono menyatakan DPD RI akan melakukan tindakan hukum untuk menghentikan pelanggaran/pelecehan konstitusi, antara lain melaporkan oknum Hakim Konstitusi ke dewan etik MK dan atau tindakan hukum lainnya sesuai aturan perundangan yang berlaku.

Nono Sampono juga menyatakan DPD RI akan menggunakan hak politik untuk mengusulkan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas Mahkamah Konstitusi.

Sebelumnya, Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra menyatakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak perlu mematuhi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 30/PUU-XVI/2018.

Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia menilai Mahkamah Konstitusi telah melanggar konstitusi terkait syarat calon anggota DPD RI antara lain Pasal 28I.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close