DPR Apresiasi Pembinaan Atlet Usia Dini
Melalui proses seleksi yang dijalankan PB Djarum tersebut, klub bulu tangkis yang bermarkas di Kudus, Jawa Tengah ini telah banyak melahirkan atlet-atlet yang berprestasi di tingkat dunia dan mengharumkan nama bangsa. Saat ini, Total, terdapat 216 atlet di mana 39 atlet diantaranya sudah bergabung dengan Pelatnas PBSI yang siap meneruskan kejayaan bulutangkis Indonesia.
Proses pembinaan yang dilakukan PB Djarum ini mendapat apresiasi dari anggota parlemen. Andreas Hugo Pareira, Anggota DPR Komisi X dari Fraksi PDIP menuturkan, bahwa pola pembibitan dan pembinaan yang dilakukan PB Djarum hendaknya menjadi acuan bagi cabang olahraga lainnya.
“Kita sama-sama menyadari bahwa meraih prestasi di dunia olahraga itu tidak bisa instan. Apa yang dilakukan PB Djarum dalam melahirkan atlet bulu tangkis kelas dunia merupakan langkah konkret yang perlu kita jadikan role model. Artinya bagaimana kita membuat sebuah pembinaan yang bersifat terstruktur dan sistematis ini perlu dijaga,” ujar Andreas.
Hal senada juga diutarakan oleh Anggota DPR Komisi X dari Fraksi Golongan Karya, Ferdiansyah, SE, M.M. Anggota parlemen dari Dapil Jawa Barat XI menyampaikan, ekosistem bulutangkis yang telah dibangun harus didukung oleh pemerintah dengan cara memberikan deduksi pajak.
“Melihat ekosistem olah raga harus komprehensif, sudut pandangnya harus secara luas, jangan sepotong-sepotong. Yang seharusnya dilakukan adalah memberikan deduksi (pengurangan) pajak bagi lembaga yang memberikan kontribusi di dunia olahraga, sehingga bisa mendorong lembaga lain untuk memberikan kontribusinya juga,” tutur Ferdiansyah.
Yoppy Rosimin berharap, UU SKN yang baru dapat mengakomodir kepentingan para pelaku olahraga sehingga dapat mengoptimalkan bakat putra–putri bangsa dan meraih prestasi demi Indonesia.
“Karena saya percaya bahwa Indonesia sangat kaya dengan atlet-atlet berbakat. Yang diperlukan adalah konsistensi dan komitmen dari berbagai pihak, karena mencetak atlet itu tidak seperti pabrik yang mencetak produk, jadi perlu proses Panjang dan berliku,” tutup Yoppy.(jlo/jpnn)