DPR Dukung 'Grebeg Pring Urip’ Jadi Komoditi Pariwisata
jpnn.com, MAGETAN - Anggota Komisi VI DPR RI Sartono Hutomo mengatakan industri pariwisata merupakan salah satu komoditi yang paling mudah menghasilkan devisa. Karena itu, pentas seni budaya perlu “dipasarkan” kepada turis mancanegara.
Sartono menyebutkan contoh seni budaya yang menarik wisatawan mancanegara adalah seni “Grebeg Pring Urip” yang digelar selama tujuh hari di Lapangan Desa Ringinagung, Kecamatan/Kabupaten Magetan, Jawa Timur yang dibuka pada Jumat, 7 September 2018 lalu.
Menurut politikus Partai Demokrat ini, pentas kebudayaan yang seluruh ornamennya bernuansa kayu dari pohon bambu atau dalam bahasa Jawa disebut PRING tersebut mampu memecahkan rekor Indonesia dari Original Recor Indonesia (ORI) dengan kategori Menyusun Caping Terbanyak Dengan Bentuk Gunungan Terbesar di Indonesia.
Adapun caping (topi terbuat dari bambu) yang memecahkan Rekor Indonesia itu sejumlah 1.440 biji dengan bentuk gunungan tiga dimensi setinggi 7.5 meter dan diameter terbesar selama ini.
“Kami apresiasi kesenian yang bernilai tinggi ini. Karena itu kita harus menjaga dan melestarikan,” kata Sartono Hutomo melalui siaran persnya, kemarin.
Acara pembukaan Grebeg Pring Urip yang dijadwalkan dimulai 7 sampai 13 September 2018 itu dimeriahkan perform permainan bocah-bocah, Tari Caping, teatrikal dan tari sufi bersama mubaligh KH Syofyan yang lebih dikenal Abah Jambrong.
Sementara itu konsep pagelaran kebudayaan dengan menghadirkan kreasi masyarakat sekitar dengan segala bentuk bangunan terbuat dari Pring atau bambu itu sengaja digagas oleh Harjuno selaku tokoh penggerak Paguyuban Sejarah Kebudayaan Dan Ekonomi Kreatif (PEKATIK) bersama kreatornya.