DPR Ingin Pilih Patriot dan Srikandi Demokrasi
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi II DPR Arteria Dahlan mempertanyakan kemampuan para calon komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) periode 2017-2022.
Pasalnya, dari pemaparan yang disampaikan saat uji kelayakan dan kepatutan yang digelar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (3/4), tidak mengemuka konsep dari para calon untuk membawa sistem pemilu yang lebih baik.
"Bagaimana KPU ini? Paham tidak KPU merupakan pabrikan pemimpin, menghasilkan para pemimpin bangsa. Sehingga ini perlu dilihat cara berpikirnya seperti apa, ini enggak kelihatan selama dua jam kita ngobrol," ujar Arteria saat berlangsungnya fit and proper test calon anggota KPU.
Menurut anggota dewan dari Fraksi PDI Perjuangan ini, calon penyelenggara harusnya memahami pentingnya mengawal pelaksanaan pemilu yang lebih baik.
"Saya ingin tanyakan bagaimana pandangan sikap dan gagasan terkait peradaban demokrasi di Indonesia. Ini enggak terbaca di tulisan ini (makalah calon,red). Padahal tim seleksi (panitia seleksi,red) luar biasa hebatnya (memilih para calon,red), hebat ngawur. Tapi saya tidak lihat calon yang ada bisa bangun optimisme, bahwa di tangan bapak ibu demokrasi aman. Saya tidak bisa melihat ide gagasan konkret," tutur Arteria.
Selain itu, Arteria menilai, makalah para calon justru lebih banyak menggambarkan mereka berasal dari keluarga baik-baik.
Bukan justru mengulas sikap dan komitmen terkait pemberantasan politik uang dalam pemilu.
"Di sini kebanyakan teman-teman mengulas keluarga orang baik-baik. Alhamdulillah itu given. Harusnya berani dong tuliskan saya orang baik-baik, buktikan kepada kami apa yang sudah diperbuat untuk demokrasi," tukas Arteria.