DPR: Saatnya Pelaku UMKM Melek Asuransi Demi Minimalisasi Risiko
Melihat fakta di lapangan, kata Darmadi, memandang hal itu terjadi karena masih rendahnya tingkat literasi masyarakat terkait asuransi.
Berdasarkan data yang ia miliki, indeks literasi keuangan di Indonesia baru 38,03 persen. Sementara indeks literasi asuransi baru mencapai 19,4 persen.
“Semoga melalui acara sosialisasi ini diharapkan pelaku UMKM mulai melek pentingnya memiliki produk asuransi,” harap anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR ini mengapresiasi acara sosialisasi.
Program Unggulan
Kepala Cabang PT Jasa Raharja Cabang DKI Jakarta Suhadi memaparkan berbagai program unggulan, salah satu pelatihan wirausaha kepada ahli waris korban lalu lintas.
“Tujuannya agar tetap mandiri dan dapat menafkahi keluarga meskipun telah ditinggalkan tulang punggung keluarga yang bekerjasama dengan Go-UKM dan Bogasari,” kata Suhadi.
Sementara, Pimpinan Jamkrindo Cabang DKI Jakarta Mohammad Robith Azmi menerangkan soal perusahaannya yang bergerak di bidang jasa penjaminan baik finansial maupun non finansial guna mengatasi permasalahan kekurangan agunan.
“UMKM usaha layak feasible, tetapi tidak bankable. Pemerintah menggunakan instrumen penjaminan untuk membantu UMKM mengakses sumber permodalan dengan bank pelaksana bank yang menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Penyelamatan Ekonomi Nasional (PEN),” paparnya.