DPR Sesalkan KTT ASEAN Tidak Bahas Rohingya
jpnn.com, VIETNAM - Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antarparlemen (BKSAP) DPR Rofi Munawar menyesalkan tidak adanya pembahasan secara serius tentang tragedi kemanusiaan terhadap etnis Rohingya dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Association of South East Asia (ASEAN) di Vietnam.
"ASEAN mengadakan kegiatan KTT sangat formalistik, berjarak dan 'bebas nilai'. Situasi ini tecermin dari perhatian mereka yang minim terhadap urusan etnis Rohingya meski saat ini terus terusir dari Rakhine,” kata Rofi, Rabu (15/11).
Sebagaimana diwartakan oleh kantor berita Reuters, naskah awal komunike bersama hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-31 ASEAN dilaporkan tidak sekali pun mencantumkan kata Rohingya sebagai sebutan untuk etnis muslim korban kekerasan militer di Rakhine, Myanmar.
"Charter Asean memang menuangkan prinsip tidak mencampuri urusan dalam negeri negara anggota ASEAN. Namun, hal tersebut tidak berarti abai atas pelanggaran HAM yang terjadi di Myanmar" imbuhnya.
Rofi menjelaskan, belum lama ini Dewan Kemanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengeluarkan pernyataan resmi terkait Rohingya.
DK PBB meminta militer Myanmar menghentikan proses genosida terhadap etnis Rohingya.
Karena itu, sudah sepantasnya ASEAN menjadikan sikap tersebut sebagai panduan dalam mengambil kebijakan.
Namun, menurut Rofi, apa yang terjadi selama ini justru sangat memprihatinkan dan jauh dari langkah-langkah konkret.