Drama Penculikan Didalangi Ibu Kandung Berujung di Kantor Polisi
Setelah mereka menganggap korban telah kapok menjadi bocah supel nan ramah, sekelompok orang dewasa tidak tahu diri itu pun melepas ikatan kaki dan tangan korban.
Korban lantas diajak naik ke atas dan bertemu dengan sang ibu dan neneknya, Rose Brewer. Mereka lantas menjelaskan pelajaran nyata yang baru saja korban lalui dalam suasana tertekan dan penuh ketakutan tersebut.
Intinya, mereka meminta korban berhenti bersikap ramah dan supel kepada orang lain, terutama orang yang tidak dikenal. Sebab, drama seperti yang baru saja dia alami itu bisa saja menjadi nyata.
Pelajaran konyol tersebut terungkap Rabu waktu setempat (4/2) saat korban bercerita kepada guru di sekolahnya. Karena ngeri mendengar kesaksian siswanya, sang guru lantas melapor kepada polisi.
Selanjutnya, polisi menelusuri kebenaran kisah korban. Penyelidikan terhadap peristiwa yang terjadi sekitar beberapa pekan lalu itu pun dilakukan. Polisi langsung mengamankan empat tersangka.
Saat ini ibu korban dan komplotan penculik palsunya terpaksa mendekam di tahanan. Mereka dianggap bersalah karena telah dengan sengaja menempatkan korban dalam situasi berbahaya.
Parahnya, drama penculikan yang dilengkapi dengan kekerasan psikologis itu meninggalkan trauma pada korban. Kini korban berada dalam pengawasan khusus badan pembela hak anak. (CNN/newyorkdailynews/hep/c23/ ami)