DreadOut, Film Adaptasi Game Pertama Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Perfilman Indonesia makin berwarna. Tahun depan, penonton bakal dihibur dengan DreadOut, film adaptasi game pertama di tanah air. DreadOut digarap Kimo Stamboel, sutradara spesialis film thriller-horor yang juga bagian dari Mo Brothers.
Pada Jumat (30/11), poster dan trailer perdana film tersebut sudah dirilis. Petualangan melibatkan Linda -diperankan Caitlin Halderman- dan lima anggota gengnya.
Mereka memburu hantu dengan berbekal ponsel. Pocong Celurit hingga Si Kebaya Merah, yang disebut-sebut merupakan hantu paling kuat, muncul. Plek dengan versi permainan. Namun, bukan berarti DreadOut hanya bisa dinikmati mereka yang pernah memainkannya.
"DreadOut memang adaptasi game. Tapi, kisahnya enggak cuma si Linda memburu hantu, lebih ke prekuel," papar Ciccio Mannasero ketika mengunjungi redaksi Jawa Pos kemarin (1/12). Film DreadOut akan membahas bagaimana si tokoh utama mendapat kekuatan super.
Latar belakang karakter pun dibahas dengan detail. "Ceritanya nyambung banget, terutama buat remaja zaman sekarang," imbuh pemeran Alex, Ciccio. Dia membocorkan, kisah diawali Linda dan lima teman sekolahnya yang berambisi jadi populer di media sosial.
Mereka pun mengunjungi apartemen kosong dan lokasi-lokasi yang dipercayai angker, lalu merekam aktivitas selama di sana. Hal itu justru mengantar mereka ke petualangan misterius.
"Ada cerita dan nilai moralnya, enggak melulu jump scare. Beda dengan film horor pada umumnya," ucap Marsha Aruan, pemeran Jessica, pemimpin geng tersebut.
Perbedaan lainnya, DreadOut menekankan tampilan visual yang "asli". Di samping itu, adegan berkejaran, melayang, hingga terjatuh dilakoni Marsha dan Caitlin.