Driver Ojol Positif Covid-19 Dimakamkan Keluarga tanpa Protokol Kesehatan
jpnn.com, SURABAYA - Pemakaman seorang driver ojol di Kota Surabaya berinisial DAW kemarinternyata dilakukan tanpa proses ketetapan (protap) pemakaman covid-19. Sementara, hasil swab mendiang ternyata positif covid-19.
Ketua Gugus Kuratif Penanganan Covid-19 Jatim, Dokter Joni Wahyuhadi mengatakan, dalam pemeriksaan yang dilakukan RSUD Dr Soetomo, ditemukan sejumlah flek atau cairan di paru-paru driver online itu. Dia juga mengidap penyakit bronkitis.
Hal itu didapatkan setelah para dokter di salah satu rumah sakit swasta (RS sebelum di rujuk ke Soetomo), melakukan pemeriksaan yang ketat. Yakni melalui CT scan. Itu lah sebabnya diketahui jenazah memiliki cairan di paru-parunya.
"Di sana dokternya cukup teliti, dilakukan pemeriksaan yang ketat, yang sesuai prosedur kesehatan yang seharusnya dilakukan, walaupun dia kecelakaan. Juga dilakukan rapid test dan hasilnya nonreaktif. Kemudian dilakukan CTscan," kata Joni.
Kemudian saat berada di RSUD Dr Soetomo, pihaknya melakukan scoring adanya virus covid-19 di tubuh pasien. Setidaknya ada dua kriteria yang dilakukan, yakni mayor dan minor.
Ketika dinilai, pasien tersebut ternyata memiliki risiko tinggi untuk menderita virus corona. Kemudian dilakukan test swan PCR. Padahal dari rapid testnya negatif.
"Dia ini klinis ada, ada panas, kecelakaan padahal. Di dalam proses menunggu swab, ternyata tambah berat sesaknya. inilah yang kami khawatirkan karena 2-3 persen pasien virus corona apalagi yang rapid testnya negatif, yang berarti belum terbentuk antibodi, itu sangat berbahaya. Akhirnya pasien ini meninggal sebelum dilakukan tindakan operasi," kata Joni.
Pasien tadinya akan menjalani operasi patah tulang akibat kecelakaan yang dia alami. Namun nahas, sebelum operasi, dia sudah meninggal karena sesak napas akut.