Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Drugdag, Tradisi Para Wali dalam Menyiarkan Islam di Cirebon

Senin, 06 Mei 2019 – 07:17 WIB
Drugdag, Tradisi Para Wali dalam Menyiarkan Islam di Cirebon - JPNN.COM
Sultan Kasepuhan PRA Arief Natadiningrat memukul bedug sebagai tanda datangnya bulan Ramadan. Foto: Pojokjabar

jpnn.com, CIREBON - Keraton Kasepuhan Cirebon menggelar tradisi Drugdag atau menabuh bedug dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Tradisi ini dilakukan Sultan Kasepuhan Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat, di Langgar Komplek Keraton Kesepuhan Kota Cirebon. Minggu (5/5/2019) petang.

Tradisi Drugdag sudah dilakukan oleh para wali dalam menyiarkan agama Islam di Cirebon. Sampai dengan saat ini, Keraton Kasepuhan Cirebon masih setia menjalankannya.

BACA JUGA: Sambut Ramadan 1439 H, Seribu Perantau Pulang Basamo

Sultan Kasepuhan PRA Arief Natadiningrat mengatakan, tradisi Drugdad yang sudah dilakukan ratusan tahun semata-mata hanya untuk memperingati atau menyabut bulan suci Ramadan dan sekaligus memberitahu kepada warga sekitar keraton bahwa besok sudah akan memulai menjalankan ibadah puasa.

“Alhamdulillah pada hari ini akhir bulan Syaban, tradisi kita ada pemukulan bedug menandakan bahwa memberitahukan nanti malam memasuki pada bulan Ramadan dan salat sunah tarawih, dan kita menyambut gembira di bulan Ramadan,” kata Sultan Kasepuhan dilansir pojokjabar.

BACA JUGA: Potang Balimau, Tradisi Bersuci Menyambut Ramadan

Sultan Kesepuhan menambahkan, memasuki bulan Ramadan harus dengan hati gembira dan bersih.

"Tradisi Drugdag ini rutin setiap tahun dilaksanakan, setiap akhir bulan Syaban dan sehari sebelum bulan suci Ramadan. Jadi ini kita memberi tahu kepada masyarakat ramai yang menandahkan besok kita sebagai umat Islam melakukan ibadah puasa,” tandasnya. (jpg/jpnn)

Tradisi ini sudah dilakukan ratusan tahun semata-mata hanya untuk memperingati atau menyabut bulan suci Ramadan

Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News