Dua Anaknya Dinamai Seperti Nama Pesawat
Rabu, 22 Oktober 2008 – 10:53 WIB
Meski tidak mendapat bayaran sebesar pilot pesawat komersial, Tatu mengaku mendapat kepuasan saat mengetahui anak didiknya berhasil. “Ada (murid) yang sudah bar empat dan jadi kapten,” lanjut Tatu.
Pemabawaannya yang tegas dan disiplin terbawa saat mengajar. Tidak jarang Tatu menghukum para calon penerbang dengan push up atau hukuman disiplin lainnya. “Kalau hidup mereka disiplin terbang juga disiplin. Ini yang jadi tujuan saya menghukum mereka,” jelas Tatu.
Dia mencontohkan muridnya yang lupa melakukan instruksi gear down (mengeluarkan roda pesawat saat mau mendarat) bakal dihukum membuat tulisan ’Saya tidak akan lupa melakukan gear down’ sampai 200 kali. “Ini memang hanya simulasi. Tapi, dampaknya bisa fatal kalau terjadi (saat membawa pesawat) beneran,” katanya.
Terkait dengan maraknya kecelakaan pesawat yang terjadi, Tatu mengajak masyarakat melihat masalah tersebut dengan lebih jernih. Sebab, tidak semua kecelakaan yang terjadi mutlak akibat kesalahan sumber daya manusia.
“Pada saat kejadian itu terjadi, keputusan yang diambil (pilot) itu sudah yang terbaik. Masak iya ada orang (pilot) ingin bunuh diri. Tapi, jika kemudian setelah diteliti ada pilihan yang lebih baik lagi, itu masalah yang lain lagi,” katanya. (el)