Dua Anggota Polres Pegubin yang Jatuh di Sungai Diguel Belum Ditemukan
jpnn.com, JAYAPURA - Tim SAR masih terus melakukan pencarian terhadap dua anggota Polres Pegunungan Bintang yang jatuh di Sungai Diguel, Jayapura, Papua.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny mengakui area pencarian terhadap kedua korban bahkan diperluas.
"Memang benar pencarian makin diperluas setelah ditemukannya dua dari empat korban yang jatuh di Sungai Diguel sejak Sabtu (28/1)," katanya kepada ANTARA di Jayapura, Rabu.
"Diperluasnya areal pencarian itu karena jarak antara TKP ditemukannya Pratu Ferdian, anggota Satgas Yonif 143/TWEJ dan Bripda Risman Rahman cukup jauh, kata Kombes Benny.
Dia menjelaskan, pencarian dilakukan selain menyisir pinggiran sungai yang dibantu masyarakat juga menggunakan drone.
Dua korban yang belum ditemukan yaitu Briptu Yohanes Matteus dan Bripda Stafanus Randongkir.
"Mudah-mudahan dengan diperluas areal pencarian diharapkan kedua anggota Polres Pegubin dapat segera ditemukan," harap Kombes Benny.
Sementara itu Kapolres Pegubin AKBP Muhammad Dafi Bustomi secara terpisah mengaku, jenazah Bripda Risman Rahman yang ditemukan Selasa (31/1) petang saat ini disemayamkan di musala Polres Pegubin.
Rencananya Kamis (2/2) jenazah akan dievakuasi ke Timika melalui Jayapura untuk dimakamkan di kota tersebut.
Insiden terjatuhnya empat anggota TNI-Polri di Sungai Diguel berawal saat kunjungan kerja beserta Dansatgas Pamtas yang juga Danyon 143/TWEJ ke Iwur bersama 10 personil.
Saat keempat personal TNI-Polri berjalan di atas jembatan gantung tiba-tiba pohon yang selama ini menjadi tempat pengikat tali jembatan tumbang hingga menyebabkan para korban yang berjalan terakhir jatuh ke Sungai Diguel.
"Sebelumnya saya dan Danyon 143/TWEJ sudah tiba terlebih dahulu di ujung jembatan namun beberapa anggota lainnya yang berada di pertengahan terpaksa melompat ke pinggir sungai, sedangkan empat anggota TNI-Polri yang berada paling belakang terjatuh ke sungai dan dinyatakan hilang," kata Kapolres Pegubin AKBP Muhammad Dafi Bustomi.(antara/jpnn)