Dua Anggota TNI Ditembak, Aksi Balas Dendam Mafia Narkoba
jpnn.com - BANDA ACEH – Kasus penculikan dan penembakan 2 TNI di Aceh Utara terindikasi kuat sebagai bentuk balas dendam para mafia narkoba yang merasa gerah dengan gencarnya penindakan terhadap peredaran barang terlarang di wilayah berjuluk Serambi Mekah ini.
Hal ini disampaikan anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil dan Wakil Ketua Komisi I Asril Hamzah Tanjung usai pertemuan tertutup dengan Kapolda Aceh Irjen Husein Hamidi dan Pangdam Iskandar Muda Mayjen Agus Kriswanto, di Mapolda Aceh, Senin (30/3).
“Dari analisis dan evaluasi Polda dan Kodam IM memang ada indikasi kuat ini terkait penindakan narkoba di Aceh. Kita tau aksi perang narkoba gencar dilaksanakan Polda Aceh dan Kodam IM setahun ini telah membuktikan keberhasilan mereka. Banyak para Bandar ditangkap dan berton ganja serta puluhan kilogram sabu berhasil disita,” ungkap Nasir Djamil kepada Rakyat Aceh (grup JPNN) usai pertemuan.
Namun, lanjutnya, hal itu kemungkinan membuat marah para mafia yang kemudian melaksanakan pembalasan dengan menculik dan membunuh aparat keamanan.
Asril Hamzah Tanjung menambahkan, mafia narkoba yang merasa tergencet kini melakukan perlawanan dengan aksi penculikan dan pembunuhan anggota TNI. “Kemarin juga ada anggota Polisi yang ditembak saat penangkapan Bandar narkoba,” ujarnya.
Dipastikan DPR memberikan dukungan terhadap langkah keras Polda Aceh dan Kodam IM. “Jangan sampai perlawanan kita melemah karena aksi balas dendam mafia narkoba ini,” tukas anggota dewan dari Partai Gerindra ini.
Kapolda Aceh Irjen Husein Hamidi kepada wartawan mengatakan, memang ada indikasi kuat aksi penculikan dan berakhir terbunuhnya dua anggota TNI Aceh Utara dilakukan mafia narkoba.
“Jadi tidak benar kalau tragedi Aceh Utara kemarin itu karena aksi teroris atau unsur politisnya. Berdasarkan analisa sementara kita, ini memang ada indikasi kuat aksi mafia narkoba yang melawan atas program perang narkoba kita gaungkan,” ujar jenderal bintang dua tersebut.