Dua Bocah Terbakar, Ibu Nggak Marah, Jangan Diulangi Ya
jpnn.com - SIDOARJO - Air mata Wiwin menetes saat memijat kaki putra kesayangannya. Perempuan yang tinggal di Desa Jabaran, Sidoarjo itu terlihat shock. Sesekali dia meniup tangan anaknya yang terbaring lemah di rumah sakit. G, 6, anak Wiwin, harus berlebaran di ruang perawatan karena mengalami luka bakar.
''Ibu gak marah kok. Jangan diulangi lagi ya,'' ujar Wiwin berbisik kepada G. Dia lalu mencium kening anaknya yang kondisinya tampak lemah. Dia menjawab bisikan ibunya dengan tangis.
G bukanlah satu-satunya bocah yang menjadi korban dalam peristiwa kebakaran tersebut. Temannya yang berinisial F juga menjadi korban.
Bahkan, kondisi F lebih parah. Anak berusia 6,5 tahun itu menderita luka bakar 90 persen. Rambutnya hilang dan sebagian kulitnya mengelupas.
Kamis (16/7) sekitar pukul 20.00, korban bersama teman-temannya mengikuti takbir keliling di desanya. Agar lebih semarak, beberapa anak diminta membawa obor. ''Sebenarnya, saya sudah punya firasat tak enak. Beberapa hari terakhir, saya khawatir dengan anak saya,'' ungkap Wiwin.
Untuk memastikan anaknya aman, Wiwin lalu berinisiatif mengikuti takbir. Dia terus menjaga anak bungsunya tersebut. Takbir keliling berlangsung sekitar sejam. Setelah puas bertakbiran, mereka membubarkan diri. Begitu juga Wiwin dan anaknya.
Sesampai di jalan menuju rumahnya, perempuan berambut panjang itu berniat membeli gula untuk persiapan Lebaran. Dia lantas menitipkan G kepada kakaknya. Namun, ternyata G pergi menemui temannya, F dan D. Mereka lalu sepakat untuk bermain semburan api dengan obor dan minyak tanah.
Tiga bocah itu tergolong cerdik. Untuk memastikan agar tidak diketahui orang, mereka bermain di lahan kosong yang agak jauh dari perumahan. Di tempat tersebut, mereka lantas bermain api. Saat itulah insiden terjadi.