Dua Bulan Lagi, Guatemala Pindahkan Kedubes ke Yerusalem
Namun, setelah resolusi DK PBB, seluruh negara yang menempatkan kedubesnya di Yerusalem dipaksa pindah.
Atas desakan PBB dan masyarakat internasional, negara-negara itu lantas memindahkan kedubes masing-masing ke ibu kota Israel. Yaitu, Tel Aviv. Guatemala pun tak bisa menolak.
”Kini kami akan kembali menempatkan kantor perwakilan diplomatik kami di Yerusalem secara resmi,” kata Morales.
Jika dibandingkan dengan para pemimpin sebelumnya, presiden 48 tahun itu terbilang kontroversial. Mantan komedian yang juga dikenal sebagai sosok konservatif tersebut sempat berkonflik dengan PBB. Itu terjadi setelah International Commission Against Impunity, badan bentukan PBB, berencana memakzulkannya atas dugaan korupsi.
Namun, BBC menuliskan bahwa upaya pemakzulan itu gagal. Morales tetap bertahan di kursi presiden. Tapi, dia tetap menjadi sasaran investigasi badan bentukan PBB tersebut dalam kampanye antikorupsi di Guatemala.
Keputusan Guatemala yang disampaikan di hadapan Trump dan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dalam forum rutin di Washington DC itu tentu memantik kontroversi. Trump dan Netanyahu menyambut gembira.
Namun, masyarakat internasional menyayangkannya. Sebagian menganggap Guatemala takut pada ancaman AS yang akan menghentikan bantuan finansial jika aksinya tidak didukung. (hep/c6/pri)