Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Dua Caleg Pilihan Kunjungi Ibu Meliana di Tanjung Gusta

Rabu, 13 Maret 2019 – 01:01 WIB
Dua Caleg Pilihan Kunjungi Ibu Meliana di Tanjung Gusta - JPNN.COM
Kasus penodaan agama, Meliana terpaksa Imlek di penjara. Foto: JPG

jpnn.com, MEDAN - Dua caleg PSI yang terpilih sebagai caleg pilihan majalah Tempo 2019, Surya Tjandra dan Azmi Abubakar, berkunjung ke LP Perempuan Tanjung Gusta di Medan, Sumatera Utara,

Keduanya datang untuk mengunjungi Ibu Meliana, terpidana kasus penodaan agama di Tanjung Balai, Sumatera Utara.

Keduanya berada di Medan bersamaan dengan Festival 11 PSI yang dilaksanakan di kota ini, sekaligus pidato politik Ketua Umum PSI, Grace Natalie, di Medan International Convention Centre (MICC).

"Adapun tujuan kunjungan ke Ibu Meliana ini adalah untuk menunjukkan solidaritas kami berdua bagi Ibu Meliana dan semua warga negara yang mengalami aneka ancaman dan persekusi dari masyarakat lain semata karena perbedaan etnis maupun agamanya. Ibu Meliana adalah contoh bagaimana perbedaan masih bisa menjadi alasan untuk kekerasan di negeri ini,” ujar Surya Tjandra, caleg PSI dapil Jawa Timur V (Malang Raya).

Sementara itu, Azmi Abubakar, caleg PSI dapil Banten III (Tangerang Raya) mengatakan Ibu Meliana ini seharusnya dilindungi bukan dihukum.

“Kasus Ibu Meliana adalah contoh penegakan hukum yang belum mampu keluar dari diskriminasi dan perilaku intoleran di masyarakat. Adalah tugas kita untuk terus ingat adanya kasus ini, dan memastikan hukum bisa berdiri tegak untuk semua golongan,” tegas Azmi yang juga pendiri Museum Pustaka Peranakan Tionghoa di Tangerang tersebut.

Penghargaan dari majalah Tempo itu dianggap keduanya sebagai untuk terus berjuang hingga setiap warga negara diperlakukan sama di hadapan hukum di negeri ini.

"Dan tak ada yang lebih tepat menunjukkan komitmen itu selain kunjungan kami ke Ibu Meliana,” imbuh Surya Tjandra yang juga seorang pengacara perburuhan ini. Kami juga akan berkoordinasi dengan tim pengacara Meliana soal kemungkinan meminta cuti bersyarat pada bulan Mei nanti bagi ibu Meliana, setahun sejak penahanannya,” jelas Surya lagi.

Kasus Ibu Meliana adalah contoh penegakan hukum yang belum mampu keluar dari diskriminasi dan perilaku intoleran di masyarakat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News