Dua Jam dari Kaimana, di Sana Ada Pesona...Wow! Wow!
Perusahaan itu sudah tutup, tak ada lagi tempat bagi warga untuk mencari upah. Untung lautnya yang begitu luas menyimpan kekayaan yang juga menjadi tempat berburu kapal-kapal ikan berkapasitas besar. Tapi, jarak ke kota yang cukup jauh membuat hasil tangkapan masyarakat tidak memiliki pasar.
Bagi para nelayan atau pegiat mancing, Potowayburu dan sekitarnya memiliki spot yang sangat tepat. Tenggiri dan mubara sering tersangkut di kail para pemancing. Bahkan, ikan hiu di perairan ini pun banyak.
Kata para pemancing, waktu yang sangat tepat untuk mengail itu sore hari. Kebetulan, tepat di bibir pantai yang menghadap Laut Arafura itu terdapat sebuah pulau yang begitu eksotis.
Tak jauh dari perkampungan, ada sebuah tempat yang disebut Kokonao Kecil memiliki pantai pasir putih.
Berjalan menyusuri pantai, sebuah panorama yang tentu tidak pernah terbayangkan oleh warga Timika akan ditemui di sana.
Pantai yang berada tepat dibawah tebing gunung itu nampak begitu indah. Kata salah satu warga, ada pula sebuah air terjun bersusun tidak jauh dari pantai.
Semua ini bisa dinikmati. Satu yang tidak boleh dilewatkan, saat sore hari menjelang matahari terbenam pantai Potowayburu akan menyajikan satu pemandangan yang begitu eksotis. Ya, sunset. Cahaya mahatari yang kemerahan akan terpancar memenuhi langit.
Jika saja potensi ini bisa dikembangkan menjadi satu destinasi wisata, tentu Potowayburu bisa hidup kembali. Keramahan dari penduduk yang memiliki adat dan budaya yang masih sangat kental akan melengkapi semuanya.