Dua Kali Gempa Besar Guncang Papua
Empat Tewas, Ratusan Bangunan RobohSenin, 05 Januari 2009 – 11:18 WIB
Hingga tadi malam, warga masih mengungsi. Ada yang tidur di kantor bupati, Kodim 1703, Lapangan Barorsi, dan membuat tenda di depan rumah masing-masing. Warga yang tinggal di pantai juga mengungsi ke bukit.
Gempa pertama itu mengakibatkan Yolanda, 10, warga Kota Manokwari, tewas tertimpa tembok pagar kampus STIH. Guncangan pertama tersebut juga merusakkan sejumlah bangunan rumah, kantor, gedung sekolah, dan fasilitas lainnya. Beberapa orang dilarikan ke rumah sakit dengan luka berat maupun ringan. Mereka tertimpa reruntuhan bangunan, terkena pecahan kaca, dan terjatuh dari tangga.
Beranjak siang, warga mulai sedikit tenang. Namun, pukul 07.33 WIT, tiba-tiba terjadi guncangan lebih besar. Gempa berkekuatan 7,6 skala Richter kembali terjadi. Gempa kedua itu mendekati Kota Manokwari. Yakni, berada pada 0,88 LS, 133,38 BT, kedalaman 10 km, dan hanya berjarak 76 km dari Kota Manokwari. Akibatnya, belasan hotel yang berada di Kota Manukwari ambruk dan rusak parah. Kantor Gubernur Papua Barat yang baru setahun di resmikan mengalami retak-retak.
Gempa kedua tersebut makin membuat panik warga. Apalagi, ada isu akan terjadi tsunami. Penduduk di sekitar Kampung Makassar, Wosi Pantai, lari ke halaman kantor bupati. Warga di Anggrem dan Brobudur berlari ke arah kawasan Briwijaya. Jalan-jalan ramai orang berlarian.
Dandim 1703 Letkol Irham Waroiham dan Kapolres AKPB Pit Wahyu terjun langsung menenangkan warga. ’’Tenang…tenang, tidak ada tsunami, jangan panik,’’ ujar Kapolres sambil melambai-lambaikan tangan ke arah warga yang berlarian.
Radar Sorong (Jawa Pos Group) melaporkan, berdasar data dari Pos Penanggulangan Bencana Alam Provinsi Papua Barat, hingga tadi malam pukul 19.00 WIT, tercatat ratusan bangunan rusak. Yakni, 166 rumah, 12 gereja, satu masjid, enam gedung sekolah, dan lima hotel. Beberapa jembatan dan ruas jalan juga mengalami rusak ringan.