Dua Proyek Hemat Rp 600 M Setahun
Tak Boleh Tebang Pohon di PLTU ManokwariKamis, 25 November 2010 – 01:11 WIB
Di Manokwari, ibu kota Provinsi Papua Barat, listrik juga sudah sangat cukup. Gerakan pemberantasan pemadaman bergilir yang kami lakukan awal 2010 benar-benar dirasakan sampai nun di Manokwari. "Sekarang kami bisa tertawa-tawa," ujar Manajer PLN Nabire Pak Manihar Hutajulu. Tahun lalu Nabire termasuk daerah yang pemadaman bergilirnya luar biasa parah. Kini pembangkit listriknya sudah lebih dari cukup.
Perjalanan ke Papua ini berakhir di Jayapura. Meski baru mendarat pukul 16.00, dari Bandara Sentani kami langsung meninjau proyek PLTU yang lokasinya nyaris di dekat Papua Nugini itu. Proyek ini sudah melewati tahapnya yang tersulit: membebaskan tanah, melakukan pengurukan sampai enam meter, menentukan lokasi pelabuhan, dan membangun fondasi. Kini semua fondasi praktis sudah selesai. Tinggal struktur baja yang menunggu giliran. Dari gambaran ini, menuntut pimpinan wilayah pembangkitan Sulawesi, Maluku, dan Papua Ir Andi Paherangi bahwa akhir 2011 PLTU ini akan beroperasi.
Letak PLTU yang jauh ini membuat kami baru tiba di hotel malam hari. Lalu, mengadakan makan malam dengan Dr Jannes Johan Karubaba MSc., pejabat tinggi Papua, untuk membicarakan pembangunan PLTA Urumuka yang amat besar itu di dekat Timika. Sambil menunggu PLTA ini, kami juga akan membangun PLTU di Timika dan kami rencanakan harus sudah jadi akhir tahun depan. Sebab, bupati Timika sudah menyediakan lahan dan dermaga yang siap pakai.