Dua Putra Pengawal Bung Karno Bertarung di Pilgub Sulsel
Qahhar dikenal sebagai tokoh pejuang, mantan pengawal kesayangan Presiden Soekarno, tapi kemudian membentuk Tentara Islam Indonesia karena kekecewaannya kepada Jakarta.
Oleh tentara yang membunuhnya, Qahhar diklaim tewas tertembak pada 3 Februari 1965. Namun, sampai sekarang jenazah atau makamnya tak pernah ditemukan.
Dalam pilgub Sulsel tahun ini, kakak beradik bersama pasangan masing-masing itu bertarung pula dengan dua pasangan lainnya.
Yakni, Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman dan Agus Arifin Nu’mang-Tanribali Lamo.
Menurut pengamat politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar Jayadi Nas, secara ketokohan, Aziz lebih unggul daripada Cakka.
”Cakka kan hanya dikenal di Luwu Raya, sedangkan Aziz ketokohannya dikenal hingga ke semua pelosok di Sulsel,” ungkap Jayadi kepada Pojoksulsel (Fajar Group).
Aziz memang tergolong veteran untuk urusan pilgub di Sulsel. Pada pilgub 2007, dia jadi kandidat gubernur berduet dengan Mubil Handaling. Tapi, kalah oleh pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu’mang.
Syahrul merupakan kakak Ichsan, pasangan Cakka sekarang. Duet Syahrul-Agus pula yang kembali mengalahkan Aziz kala menjadi cawagub berduet dengan Ilham Arief Sirajuddin di Pilgub Sulsel 2013.