Dua Tahun Berumah Tangga, Puluhan Kali Istri Minta Cerai, Ya Sudah...
Sehingga MU memiliki sifat mudah emosi dan keras kepala. “Setiap MU saya tegur maka ia langsung emosi dengan mengeluarkan kata-kata kotor dan ucapan cerai menjadi hal biasa,” ucapnya.
Hubungan yang tidak berjalan mulus itu pun sesuai dengan prediksi Antori. Ia sudah mengira bahwa hubungan pernikahannya itu tidak akan bertahan lama, sehingga mereka mengurungkan niat untuk memiliki anak.
“Ucapan anjing dan cerai itu dah tak terhitung. Akhirnya saya sudah tak kuasa, maka saya jawab keinginan MU untuk cerai. Saat itu MU pergi dari rumah selama tiga hari entah kemana, saya pun berusaha mencarinya. Setelah saya dapati dan saya tegur ia malah keras kepala, yah sudah saya jawab saja permintaan cerainya itu,” tuturnya menceritakan perceraian mereka.
Mereka sudah berpisah sejak bulan 11 tahun 2015. Perpisahan itu dimana MU enggan diajak pulang untuk tinggal di Bandarlampung. MU lebih memilih tinggal di Rangkasbitung, Banten dimana beberapa keluarganya berada di sana.
MU sendiri sejatinya asli Bandarlampung namun semenjak orangtuanya meninggal ia lebih memilih tinggal di Rangkasbitung.
“Yah kami tinggal di Rangkasbitung, MU itu enggan saya ajak untuk tinggal di rumah saya di Kemiling. Paling baru dua kali dia ke Kemiling. Akhirnya saya memutuskan untuk pisah dan meninggalkan ia di Rangkasbitung,” ujarnya.
Akhirnya sebab Buku Nikah mereka tercatat di Bandarlampung, sehingga pengurusan perceraian diurus di Pengadilan Agama Tanjungkarang Kelas IA.
Kemarin AN mengajukan gugatan cerai, namun MU tidak hadir dalam sidang. (RL/sam/jpnn)