Duaaar! Suud Terkapar, Mulut Hancur, Sengaja?
Watiyo juga menyebutkan, pascakejadian ini, pihaknya akan melakukan pengawasan kepada penjual kembang api. Namun hal itu dilakukan secara umum dan tidak khusus. Mengingat para pedagang kembang api sudah memiliki rekomendasi dan izin jual. ”Ya, kita awasi tapi tidak khusus begitu,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala UGD RSUD Genteng Nur Kayin menjelaskan, korban masuk UGD sekitar pukul 4.30. Saat itu, kondisi korban sudah sangat parah. Kondisi mulut mengalami luka berat, termasuk saluran ke telinga dan hidung.
Sedangkan tulang rahang korban mengalami patah. ”Itu apakah makan mercon terus meledak begitu ya? Rahangnya patah hancur,” terangnya keheranan.
Selama korban dirawat di RSUD Genteng, petugas melakukan penanganan dengan menginfus dan memberikan obat. Namun, langkah ini sudah tidak banyak membantu kondisi korban yang sudah parah. Mengingat jika dari riwayat awal bagian pernapasan korban sudah mengalami gangguan, ditambah bengkak akibat ledakan.
Sehingga selain banyak mengeluarkan darah, kerusakan organ pernapasan inilah yang diduga kuat menjadi penyebab kematian. ”Meninggalnya lebih disebabkan karena hancurnya saluran pernapasan,” ucap Nur.(sli/bay/c1)