Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ducati Bakal Lebih Gila di MotoGP 2018

Selasa, 02 Januari 2018 – 08:56 WIB
Ducati Bakal Lebih Gila di MotoGP 2018 - JPNN.COM
Jorge Lorenzo (kiri) dan Andrea Dovizioso. Foto: lastampa

jpnn.com, BOLOGNA - Pengorbanan Ducati untuk bisa membangun motor kompetitif di MotoGP berbuah hasil positif musim kemarin. Salah satu rider-nya, Andrea Dovizioso mampu bersaing ketat dengan Marc Marquez (Honda).

Nah, saat pengembangan motor di musim dingin sekarang ini, skuat Bologna sudah sampai pada fase krusial, yakni memperbaiki performa Desmosedici agar mampu berakselerasi lebih mudah di tengah tikungan alias mid corner.

Bukan perkara instan untuk membangun motor sehebat Desmosedici GP17. Apalagi setelah Ducati kehilangan si jenius Casey Stoner yang hengkang ke Honda pada 2010. Banyak elemen unik, khas Ducati harus dikorbankan demi menjinakkan Desmosedici yang terkenal liar.

Pertama mengganti sistem pengapian dari screamer menjadi big bang. Itu dilakukan ketika Valentino Rossi datang pada musim 2011 setelah hengkang dari Yamaha. Perubahan ini menjadikan mesin Ducati yang liar dan meledak-ledak, lebih halus. Kedua, chassis dengan bahan karbon fiber juga dibuat sesaat sebelum Rossi memutuskan menyerah dengan Ducati dan pulang ke Yamaha pada 2012.

Setelah Gigi Dall'Igna bergabung dengan Ducati pada 2014, perputaran arah crankshaft juga diubah. Tujuannya untuk memperbaiki steering supaya lebih mudah diajak menikung.

Setelah serangkaian evolusi tersebut dilakukan, tibalah saat Ducati berada pada tahap krusial di mana mereka harus memperbaiki performa Desmosedici di mid corner menjadi lebih mirip dengan Honda atau Yamaha.

Bukan berarti Ducati meng-copy paste apa yang dilakukan pabrikan lain. Namun semuanya memang tidak bisa lepas dari pengaruh ban. Dengan datangnya Michelin menggantikan Bridgestone pada 2016 mau tidak mau semua motor harus beradaptasi.

Alhasil, sifat motor MotoGP saat ini menjadi lebih homogen karena harus menyesuaikan dengan karakter Michelin. Semakin sedikit perbedaan Ducati dengan motor rival, maka Ducati bisa semakin gila. Inilah yang membuat Dall'Igna merasa perlu mendatangkan Jorge Lorenzo untuk mendukung pengembangan motor.

Jelang MotoGP 2018 yang akan start Maret nanti, Ducati sudah masuk fase krusial pengembangan motor.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News