Duel Sengit Jaya Raya vs Banthongyord Thailand Perebutkan Piala Yuni Kartika
Pada pertandingan semifinal U-17 putri lainnya, Banthongyord Thailand menunjukkan superioritasnya di hadapan Malaysia BAM dengan menang telak 3-0.
Di partai pertama, tunggal putri Banthognyord Thailand, Anyapat Phichitpreechasak sukses mengalahkan Chloe Lam Jing Yee asal Malaysia dua gim langsung dalam tempo 28 menit. Setelahnya, giliran ganda putri Banthongyord, Kodchaporn Chaichana/Pannawee Polyiam menekuk ganda pertama Malaysia Nicole Chau Xuan/Nicole Tan Pei En.
Partai ketiga mempertemukan tunggal putri Banthongyord Ratnacha Sompoch dengan Ong Xin Ru dari Malaysia, skuad Negeri Jiran menolak menyerah. Ong dan Ratnacha sempat terlibat setting di pengujung gim kedua 20-20. Namun, Ong kalah secara dramatis 22-24 dan Ratnacha sukses mengantarkan tim Negeri Gajah Putih ke final beregu U-17 putri.
Dengan hasil ini, Banthongyord akan melakoni duel dengan Jaya Raya di babak pamungkas guna memperebutkan Piala Yuni Kartika.
Legenda bulutangkis Indonesia Yuni Kartika menuturkan, Banthongyord memiliki kans juara yang cukup besar. Mengingat klub asal dua pemain kawakan Thailand, Ratchanok Intanon dan Kunlavut Vitidsarn ini memiliki materi pemain yang mumpuni.
“Sejak pertandingan di fase grup, kekuatan Banthongyord ini perlu diwaspadai karena materi pemain yang mereka punya cukup berkualitas. Mereka sudah memiliki jam terbang yang tinggi dan lebih matang dibanding lawan-lawannya,” tutur Yuni.
Dia melanjutkan, kekuatan utama Banthongyord terletak di tunggal pertama, yakni Anyapat Phichitpreechasak yang sejak babak grup belum pernah sekalipun menelan kekalahan. Anyapat, bahkan mampu meladeni dan menekuk tunggal pertama Jaya Raya Thalita Ramadhani Wiryawan ketika keduanya duel di babak penyisihan.
"Kuncinya adalah menang di nomor-nomor awal, khususnya di tunggal pertama karena kalau diperhatikan, tunggal pertama Thailand itu bagus sekali. Kalau bisa mengalahkan dia, jalan meraih gelar juara akan semakin mudah,” kata alumnus PB Djarum tersebut.