Duh, Diminta tak Merokok di Ikon Kota Kok Susah Banget Sih
jpnn.com - SAMPIT – Larangan merokok di kawasan ikon kota Patung Jelawat ternyata belum efektif. Masih banyak pengunjung yang mengindahkan larangan tersebut. Petugas keamanan sampai kewalahan mengawasi setiap pengunjung yang masuk.
Ratusan pengunjung datang setiap hari. Apalagi Sabtu malam, ribuan warga datang menikmati pemandangan ikon kota yang berhadapan langsung dengan Sungai Mentaya.
”Banyak kendala yang dihadapi untuk menjalankan perintah sesuai aturan. Bahkan, sudah diumumkan dengan pengeras suara dan spanduk,” kata Heri, Satpam kawasan Patung Jelawat, Jumat (19/8).
Heri menuturkan, tidak semua pengunjung bisa diawasi karena terlalu banyak. Terkadang, penikmat tembakau tidak peduli meski ditegur berkali-kali. Ada pula yang mematikan rokoknya di depan petugas, namun kembali menghidupkan puntung rokok setelah petugas pergi.
“Warga yang merokok ditegur dan disuruh keluar dulu. Masih bisa masuk kalau mematikan rokok di luar area Patung Jelawat,” ujaranya.
Tak jarang pula teguran malah jadi bahan lelucon bagi warga. Bahkan, sesekali berujung adu mulut.
“Alasan warga, tempat ini kawasan terbuka. Jadi, sah-sah saja jika merokok karena asapnya tidak terkena langsung orang sekitar,” kata Hendri, satpam lainnya.
Hendri mengatakan, ada sebelas satpam yang bergiliran berjaga. Dalam sekali jaga ada tiga orang. Pada malam hari, penjagaan diperketat dan petugas diperbanyak, karena lebih riskan dibanding siang. Setiap setengah jam, mereka berkeliling menyisir lokasi wisata andalan itu. (ara/ign/jos/jpnn)