Duha Berjamaah dan Berdoa: Untung Lengser dari Tirta Pakuan
jpnn.com - BOGOR - Demo pegawai PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor masih berlanjut hingga hari keempat, Senin (22/2) kemarin. Tuntutannya masih sama, Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Pakuan Untung Kurniadi dicopot.
Dari pantauan, Radar Bogor, sebelum melakukan demo para pegawai PDAM melakukan salat Duha berjamaah di Masjid Nurul Maai komplek PDAM di Jalan Siliwangi. Sekitar 80 karyawan PDAM berdoa meminta Untung Kurniadi lengser dari jabatannya.
"Mendoakan yang terbaik bagi PDAM. Agar semua harapan karyawan dikabulkan Allah SWT. Meminta kepada Allah agar wali kota mendengar aspirasi karyawan memberhentikan Untung Kurniadi," ungkap pegawai PDAM Abdur Rozak.
Dia pun berbagi kisah suka duka menjadi anak buah Untung selama dua tahun. Dia menuturkan, kehadiran bos PDAM itu, menyebabkan perpecahan di PDAM dengan timbulnya blok-blok pegawai. Yakni, blok yang pro dan kontra Untung.
Selain itu, dirut juga dinilai tidak menghargai bawahannya baik kepala bagian (Kabag) dan kepala sub bagian (Kasubag) di PDAM. "Bagaimana mungkin kita karyawan biasa dihargai, kabag dan kasubag kita saja tidak dihargai. Padahal kabag dan kasubag adalah orang yang kita hormati dalam pekerjaan kita," tuturnya.
Dia menjelaskan demo yang sudah berlangsung sejak Rabu (17/2) lalu itu, merupakan akumulasi kekesalan dari pegawai PDAM atas kebijakan yang tidak adil yang dilakukan dirut selama di PDAM. Mulai masalah koperasi, pengadaan meter air, hingga insentif dan premi pegawai yang diduga dipotong.
Selain salat Dhuha, pegawai PDAM juga menempelkan beberapa poster baru yang berisi penolakan terhadap Untung Kurniadi. Antara lain; Ini Hati Nurani Kami Tanpa Ditunggani Kepentingan Lain, Pegawai PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor Menolak Dengan Tegas Untung Kurniadi. Lalu poster, Untung Kurniadi Gak Punya Malu Sudah Ditolak Tetap Mau Jabatan Dirut. Dan Pegawai PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor Satu Hati dan Satu Sikap Harga Mati Tolak Untung Kurniadi.
"Untung turun sekarang juga..Untung turun sekarang juga. Tukang demo..tukang demo.. kena demo..turun kere jadi dirut Malah jadi kapal keruk," ujar beberapa pegawai PDAM bernyanyi.