Duh...Sedihnya Petani Karet
jpnn.com - SEKADAU - Harga karet terjun bebas. Para petani karet di Kabupaten Sekadau mulai khawatir tidak mampu menafkahi keluarganya.
“Kalau kondisinya seperti ini terus, lama-lama kita bisa tidak makan,” kata Udin, petani karet asal Desa Mungguk, Kecamatan Sekadau Hilir kepada Rakyat Kalbar (Jawa Pos Group), kemarin.
Saat ini, harga karet jauh dari kata wajar. Per kilogramnya, harga karet dibeli Rp 5 ribu. “Kalau di daerah pedalaman, saya dengar lebih parah lagi. Ada yang cuma Rp 3 ribu per kilo,” ucap ayah dua anak itu.
Ditegaskan Udin, harga karet yang cuma Rp 5 ribu per kilogram sangat tidak mencukupi kebutuhan petani karet. Jika dibandingkan dengan harga barang yang terus merangkak naik, petani karet jelas sangat kesulitan. Harga barang terus naik, sementara harga karet malah turun.
Yang lebih tidak masuk akal lagi, kata Udin, harga karet justru turun saat nilai tukar dollar AS sedang naik. Setahu dia, karet di jual ke pasar luar negeri. Dengan sendiri, jika dollar naik, maka harga karet juga akan naik.
“Kondisi ini beda dengan saat krisis beberapa tahun lalu. Waktu itu, harga dollar Rp 16 ribu. Harga karet kita bahkan bisa mencapai Rp 20 ribu. Sekarang malah lebih rendah,” herannya. (bdu/sam/jpnn)