Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Duka Warga Depok Keluarga Korban Lion Air JT610

Rabu, 31 Oktober 2018 – 16:08 WIB
Duka Warga Depok Keluarga Korban Lion Air JT610 - JPNN.COM
Hilda Aprilia (31) menunjukkan foto suaminya Ibnu Hantoro (33), salah satu penumpang pesawat Lion Air JT610. Foto: Ahmad Fachry/Radar Depok

jpnn.com, DEPOK - Warga Kota Depok, Jawa Barat yang menjadi korban jatuhnya Lion Air JT610 di perairan Tanjung Karawang bertambah.

Sebelumnya Radar Depok menemukan Muhammad Jufri (39) warga Pasir Putih Sawangan, dan Imam Riyanto warga Gandul Cinere. Kini muncul nama Ibnu Fajariyadi Hantoro (33), kemudian Mahheru dan Yulia Silvianti di manifest penumpang pesawat.

Ibnu tercatat sebagai warga Komplek Pelni C1/5 RT04/RW17 Kelurahan Baktijaya, Sukmajaya. Mahheru warga Jalan Perintis RT03/RW03 Kalimulya, Cilodong. Sedangkan Yulia Silvianti tinggal di Jalan KH. Ahmad Dahlan RT06/RW05 Kukusan, Beji.

Di kediaman Ibnu Fajar Hantoro, tampak tamu silih berganti berdatangan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Kursi plastik dan tenda juga sudah disiapkan keluarga untuk menampung para tamu.

Ayah Korban, Slamet Trihantoro (66) mengatakan, anaknya tercatat dalam manifest penumpang Lion Air JT610 dengan nomor 55. Slamet mengungkapkan, kepergian anaknya ke Pangkal Pinang untuk memenuhi tugasnya mengabdi di salah satu rumah sakit di sana setelah lulus spesialisasi penyakit dalam di Universitas Indonesia 2017 silam.

“Dia baru lulus spesialisasi jadi sedang dalam masa pengabdian wajib kerja dokter spesialis di Rumah Sakit Bangka Tengah,” ungkap Slamet kepada Radar Depok.

Ibnu diketahui sedang melakukan wajib kerja sejak awal Februari dan akan berakhir Januari 2019. Selama melaksanakan kewajibannya, Ibnu rutin pulang ke rumah orang tuanya seminggu sekali guna menemui kedua anaknya yang masih berusia empat tahun dan satu setengah tahun serta istrinya, Hilda yang berprofesi sebagai dokter spesialis terapi medis di Rumah Sakit Pasar Rebo Jakarta Timur, dan tentunya kedua orang tuanya.

“Dia seminggu sekali pasti pulang untuk tengok anak istri dan juga kami. Tapi kadang bisa pulang lebih awal kalau ada rapat di Rumah Sakit Darmais, karena dia juga sudah bekerja sebagai dokter spesialis di sana,” kata Slamet.

Di kediaman Ibnu, tamu datang silih berganti menyampaikan belasungkawa terkait insiden Lion Air JT610.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News