Dukung 1000 Days Fund, Kredivo Ikut Mencegah Stunting di 300 Ribu Titik
Selain itu, Kredivo telah membuka akses kredit pertama bagi lebih dari 60% dari total penggunanya sejak berdiri tahun 2016.
“Oleh karena itu, kami optimistis dapat membantu peningkatan taraf hidup masyarakat Indonesia melalui ketersediaan akses layanan keuangan yang diiringi dengan tingginya kualitas kesehatan masyarakat,” tutup Indina.
Guna memperluas jangkauan edukasi, inovasi Poster Pintar yang berisi materi edukasi terkait pentingnya 1.000 hari pertama kehidupan dan cara pencegahan stunting, juga telah disalurkan melalui program kolaborasi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Kementerian Kesehatan RI, dan pemerintah setempat.
“Kami berterima kasih atas dukungan Kredivo pada 1000 Days Fund yang terus berlanjut. Tahun 2022 kami berhasil mendistribusikan ratusan ribu Poster Pintar, yang berarti juga ratusan ribu anak Indonesia terselamatkan dari bahaya stunting. Saat ini, Poster Pintar adalah satu-satunya alat edukasi pencegahan stunting yang ada di rumah keluarga Indonesia. Kami optimis, langkah ini akan terus memberi dampak positif hingga bertahun-tahun ke depan bagi masyarakat Indonesia,” tambah Theresia V. Sihombing, Chief Financial Officer 1000 Days Fund.
Salah satu cerita keberhasilan 1000 Days Fund di wilayah program yang didukung oleh Kredivo hadir dari Dusun Nangka Rempek, Desa Bayan, Lombok Utara, NTB. Sebelum hadirnya pelatihan kader, beberapa orang tua enggan ke Posyandu.
Namun, setelah melalui pelatihan dan pendampingan 1000 Days Fund, kader menjadi lebih aktif melakukan konseling sehingga orang tua tidak lagi ragu membawa anak-anak mereka ke Posyandu.
“Kami selaku kader berterima kasih kepada 1000 Days Fund karena telah mendampingi kami dan meningkatkan kepercayaan masyarakat di sini. Banyak keluarga sebelumnya tidak mau ke Posyandu, sekarang mereka rajin ke Posyandu dan melakukan tindakan-tindakan pencegahan stunting,” ungkap Murni, Kader Posyandu Dusun Nangka Rempek, Desa Bayan.
Presiden Jokowi menekankan bahwa target angka prevalensi stunting di 2024 berada di bawah 14%. Sedangkan menurut data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 menunjukkan angka stunting di Indonesia masih berada di angka 21,6%.