Dukung Kenaikan Pertalite, BEM RI: Alihkan Subsidi dari Si Kaya ke Si Miskin
Terlebih, mengingat dana subsidi BBM tahun anggaran 2022 juga akan terserap habis pada November 2022 yang akan datang.
“Jika pemerintah mempertahankan harga BBM dan gas bersubsidi seperti saat ini, yang jauh berada di bawah harga keekonomian, maka pada TA 2023 yang akan datang, pemerintah diharuskan untuk "top-up" Rp 198 triliun sehingga total subsidi dan kompensasi akan mencapai Rp 700 triliun,” bebernya.
Muhtar sendiri menilai sulit dihindari bahwa kenaikan harga BBM akan memicu kenaikan harga barang kebutuhan pokok.
Para pelaku retail tidak ingin kehilangan sedikit margin keuntungannya akan membebankan naiknya ongkos transportasi akibat kenaikan harga BBM pada barang kebutuhan pokok yang dijualnya.
Dia tak menampik kondisi ini tentu menambah beban rakyat, utamanya rakyat kecil.
Maka dari itu, solusi yang mungkin bisa ditempuh pemerintah adalah meringankan beban kenaikan harga itu, yaitu langsung pada rakyat kecil atau rakyat miskin yang paling merasakan dampaknya.
“Yakni dengan mengalihkan anggaran yang diperoleh dari pengurangan subsidi itu pada bansos pada rakyat miskin,” pungkasnya.(mrk/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini: