Dukung Penceramah Bersertifikat, Prof Azyumardi Azra Minta Kemenag Buat Pangkalan Data
Kedua, kompetensi pendekatan dan metodologi dakwah. Seorang penceramah, harus memahami cara komunikasi dan penyampaian pesan Islam yang efektif.
“Salah satunya, dakwah itu bil hikmah, dengan cara yang baik. Kompetensi ini harus dimiliki oleh penceramah agama,” tuturnya.
Ketiga, kompetensi akhlaqul karimah. “ni penting bahwa seorang dai atau penceramah harus menjadi tauladan. Apa yang menjadi perbuatannya sesuai dengan perkataan yang disampaikannya.
Dalam menjalankan program peningkatan kapabilitas dan kompetensi penceramah ini, dia menyarankan pemerintah untuk melibatkan ormas-ormas yang ada. “Saat ini launching tidak apa dilakukan oleh pemerintah, tetapi ke depan dapat diserahkan kepada divisi dakwah yang dimiliki oleh masing-masing ormas,” tuturnya.
Bukan saja dengan ormas, dia mengusulkan peningkatan kompetensi penceramah ini perlu juga melibatkan Fakultas Dakwah yang ada pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri dan Swasta. “Hal ini dibutuhkan agar dai atau penceramah agama kita dapat menguasai metodologi dan kerangka berpikir ilmiah. Bila kompetensi ini dimiliki, maka tidak akan lagi seorang penceramah asal berbicara,” terangnya.
Dia juga mengusulkan agar Kemenag membuat pangkalan data penceramah agama. Ini bukan hanya untuk kepentingan pengembangaan dan pemetaan kompetensi penceramah saja. "Yang lebih utama adalah untuk peningkatan kesejahteraan para dai atau penceramah,” pungkas Azyumardi. (esy/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi: