Dukungan ke Prabowo Bisa Jadi Hanya Dari Kelompok Ini..
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Adi Prayitno sependapat dengan hasil survei berbagai lembaga independen, yang menempatkan hanya Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto yang bisa menempel elektabilitas Presiden Joko Widodo.
Namun, hasil survei tersebut sepertinya tidak akan menjadi panduan utama bagi Prabowo maju kembali menantang Jokowi yang disebut-sebut bakal maju sebagai calon presiden di Pemilu 2019. Seperti yang terjadi pada Pemilihan Presiden 2014 lalu.
Adi memprediksi mantan Danjen Kopassus tersebut bakal memperhitungkan secara matang, kemungkinan kalah kembali. Karena itu, peluang Prabowo maju sebagai capres, sama besar dengan tidak akan maju di Pemilu 2019.
"Betul, bahwa hanya Prabowo yang bisa menempel elektabilitas Jokowi. Tapi Prabowo saya kira juga akan berhitung kemungkinan kalahnya cukup terbuka. Sebab, sepanjang empat tahun belakangan, menjadi ajang pembuktian kinerja Jokowi yang mendapatkan tingkat kepuasaan publik sangat baik," ujar Adi kepada JPNN.com, Minggu (18/2).
Menurut pengajar di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah Jakarta ini, eksistensi Jokowi dan Prabowo empat tahun belakangan, jauh berbeda.
Jokowi diuntungkan dengan kinerja pemerintah yang terus menggenjot pembangunan. Sementara Prabowo, eksistensinya nyaris tak terdengar.
"Bisa jadi Prabowo hanya mendapat muntahan simpati dari masyarakat yang kecewa terhadap kinerja Jokowi, yang merindukan sosok Prabowo. Secara persentase, muntahan ini juga saya kira tak signifikan," ucapnya.
Meski begitu, Adi mengakui ada keuntungan tersendiri bagi Gerindra, jika Prabowo tetap maju sebagai capres. Keuntungan hadir karena pemilu legislatif dan pemilihan presiden 2019 bakal digelar secara serentak.